Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Pesantren Lemahabang Dermayu

Meneer Pangky
Senin, Agustus 01, 2022 | 07:00 WIB Last Updated 2023-02-10T21:10:38Z
Kantor Kelurahan Lemahabang Indramayu. Sumber: Google Maps
Ranggonseni.com - Sekaul kanda, Syekh Siti Jenar pergi ke Caruban Nagari. Ia berkelana mengikuti apa kata hati. Bila hatinya tidak keruan, ia akan melanjutkan perjalanan. Hingga sampailah di Desa Bungko.

Kuwu Bungko menyambutnya dengan bahagia. Sudah masyhur berita tentang anggota Dewan Wali Sanga tersebut. Penduduk Desa Bungko banyak berguru kepadanya. Termasuk putri Ki Kuwu Bungko, Nyi Rara Siduwa.

Melihat kedekatan Rara Siduwa dan Syekh Siti Jenar, Ki Kuwu Bungko menawarkan agar putrinya dipupu rabi oleh guru batinnya itu. "Biar tuan guru terus mengajarkan ilmu ke rakyat Bungko, sudilah putri saya diambil sebagai istri".

Syekh Siti Jenar mengiyakan permintaan Ki Kuwu dengan satu syarat. Rumah tangganya kelak harus dengan prinsip 'tunggal cipta sebadan senyawa'. Tidak ada Siti Jenar, tidak ada Rara Siduwa. Meski berat Ki Kuwu tetap menyetujui.

Singkat cerita, setelah menjadi menantu dan menetap di Bungko, banyak orang yang berkunjung. Ada yang datang dari Losarang, Lelea, Lohbener, Sindang, Dermayu, Singaraja, Tugu Dumampir dan Junti. 

Mereka yang datang ada sekedar minta didoakan cukup sandang pangan. Panjang umur dan jodoh sampai tua. Tua muda, laki-laki dan perempuan datang setiap hari, para tamu itu hendak memohon berkah. Dasar Sang Pandita Sukamina, karomahnya tersebut membuat hajat maksud tamu-tamu banyak terkabul.

Beberapa tamu meminta untuk diaku sebagai santri. Syekh Siti Jenar pun membuka peguron. Hari berganti, bulan berlalu. Santri-santrinya semakin bertambah. Orang-orang banyak kepincut dengan ajaran-ajarannya.

Menimbang murid-muridnya kebanyakan datang dari wilayah Dalem Dermayu, Syekh Siti Jenar pamit untuk membuka peguron di sana. Ki Kuwu Bungko tidak bisa menolak akibat prinsip tunggal cipta sebadan senyawa

Setelah membabat alas di sebelah timur Sungai Cimanuk, Syekh Siti Jenar membuka peguron yang disebut Pesantren Lemahabang. Kemudian ia mengelari dirinya dengan sebutan Syekh Lemah Abang. Sedang istrinya bergelar Nyi Runting. 

Ratu Junti Nyantri

Setelah kepergian gurunya, Syekh Bentong yang sedang pergi ke tanah suci. Ratu Junti tidak punya tempat untuk bertukar pikiran atau sekedar rembugan atas laku yang sedang dijalani. Laku petarekatan. Mendengar ada peguron baru di sebelah timur Sungai Cimanuk, ia pun datang untuk menguji. 

Konon, seriwayat Ratu Junti punya ingon-ingon 'Laler Wilis' yang mana punya kesaktian bisa terbang di angkasa. Si Laler Wilis sesekali diminta oleh Ratu Junti untuk bepergian dan berkeliling sekedar menghibur diri. 

Suatu waktu Si Laler Wilis diperintah untuk mengantar ke Pesantren Lemah Abang. Dari atas, Ratu Junti melihat ada seorang pandita sedang mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya. Terdengar sayup-sayup wejangan yang mengundang rasa penasaran. 

"Hai para murid, kanjeng syekh akan mengajarkan 'elmu' dan 'pangabisa'. Misalnya, aji kanuragan, aji dipa, aji ismu gunting, aji tiwikrama dan aji gelap sayuta. Begitulah murid-murid, saya akhirnya digelari insan kamil dan manunggaling kawula gusti".

Saking khusyuknya mendengar wejangan sang pandita. Laler Wilis dibiarkan saja hingga lepas kendali. Ratu Junti terguncang lalu melompat menyelamatkan diri. Tersungkur duduk di hadapan kanjeng syekh. Ia memohon untuk diterima sebagai santri.

Ratu Junti bertekad kepada Nyi Runting tentang senyata akan sejatineng ma’rifat. Meniru jalan laku istri kanjeng syekh. Tiada penglihatan selain daripada Allah SWT, kemanapun muka dihadapkan hanyalah tertuju kepada Allah. 

Mendengar cerita tentang siapa dirinya, seorang Putri Ki Gedeng Junti, santana dalem Keraton Pring Ori. Membuat Syekh Lemah Abang tertarik untuk melakukan tapa brata kembali di atas pring ori. Soal peguron akan digantikan oleh istrinya, Nyi Runting.

Demikianlah, kisah bergurunya Ratu Junti kepada Syekh Siti Jenar. "Mabure si laler wilis, pentelas-pentelis wis". (Meneer Pangky/RS)***

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pesantren Lemahabang Dermayu

Trending Now