Ranggonseni.com - Nama besar Wa Gandul di dunia teater rakyat atau sandiwara sudah tak diragukan lagi, sejak masih duduk dibangku SD, beliau sudah tertarik untuk terjun bermain teater.
Darah seni mengalir dari bibinya, yang berpengaruh besar dalam karier kesenimannya. Bersama teman-temannya ia mulai rutin ikut latihan menjadi dalang sandiwara. Dari ponggawa, pelawak hingga penari sempat ia lakoni.
Perjalanan karirnya diawali saat bergabung bersama Sandiwara Purnama Sari pada tahun 1981, sebuah grup dari Desa Nunuk, Lelea Indramayu. Sandiwara ini lebih dikenal dengan sebutan sandiwara unyil.
Sekitar lima tahun ia bergabung bersama sandiwara ini. Kiprah selanjutnya, ia mencoba sebagai pelawak freelance dari panggung ke panggung.
Akibat status ini, ia pun sempat bergabung dalam grup tarling Tiranda Muda, pimpinan Mimi Tirah dari Larangan, Lohbener Indramayu.
Saat Indonesia dilanda krismon, ia mencoba peruntungan kembali bergabung dengan grup Sandiwara Bina Remaja Indah sebagai pelawak bersama Wa Tiru pada tahun 1998 hingga sekarang. Sandiwara yang dipimpin Kuwu Doni dari Majasih Sliyeg Indramayu.
"Wis cukup kita bae sing profesine dadi dalang, anak-anake kita aja sampe nerusaken dadi dalang, lamon bisa mah profesi sejene bae, sing gede gajie supaya bisa nyukupi keluargane", ungkap Wa Gandul saat ditanya kru ranggonseni.com.
Pria yang lahir pada tahun 1968 ini, memiliki nama asli Karsim, berpesan kepada para junior pelawak agar selalu bersatu dan menjadi suri tauladan bagi cikal-bakal pelawak selanjutnya.
"Kanggo para junior, kita berharap supaya pada rukun-runtut bebarengan, aja pada tukar se-pepada dalang khususe pelawak, yen lagi ning duwur ingeta karo wong sing ning esor, umpamane kacang aja kelalen ning kulite " pungkas Wa Gandul. (Munawir Sazali /RS)***
